Sistem Informasi bagi Organisasi

Yohana Octavia
4 min readFeb 6, 2021

--

Proses bisnis adalah sekumpulan proses dan aktivitas yang saling berelasi satu sama lain sehingga menghasilkan suatu input yang mendukung tujuan dari sebuah organisasi atau perusahaan. Proses bisnis adalah aliran kerja yang konkret dari bahan baku, informasi, dan pengetahuan.

Sistem informasi mempunyai 3 peran penting dalam sebuah organisasi, yakni

1) Mendukung adanya kegiatan dan proses dalam sebuah organisasi

2) Mendukung pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi,

3) Mendukung persaingan keuntungan yang strategis bagi organisasi

Tekanan yang dihadapi organisasi modern saat ini

Business Pressures : Tekanan terhadap bisnis
Contoh : Persaingan antara brand smartphone dengan harga yang berbeda tetapi kualitas sama

Business Pressures dibagi menjadi beberapa kategori, antara lain :

1. Market Pressures
Dipengaruhi oleh persaingan global (untuk bisa bertahan dalam market pressures harus menciptakan sesuatu yang tidak dapat ditiru dengan orang lain )

2. Technology Pressures
Dipengaruhi oleh kemajuan teknologi ( untuk mengatasinya harus ada inovasi dalam hal teknologi )

3. Societal/Political/Legal Pressures
Dipengaruhi oleh PP ( Peraturan Pemerintah ), Pajak, Regulasi, Kondisi Keamanan, Terorisme, dll

Keunggulan kompetitif dan strategis sistem informasi

Model Daya Kompetitif Porter

- Ancaman dari pendatang baru (threat of new entrants).
Pendatang baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada, karena menghasilkan kapasitas produksi tambahan, dimana kapasitas tambahan ini akan menekan agar biaya bagi pembeli rendah, yang mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi perusahaan yang ada dalam industri tersebut.

- Ancaman dari produk pengganti (threat of substitute products).
Apabila harga yang ditawarkan produk pengganti tersebut akan lebih murah/rendah dan mutu serta kemampuan kinerja produk pengganti tersebut sama atau melebihi dari produk sebelumnya.

- Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers).
Pemasok merupakan ancaman serius bagi perusahaan- perusahaan, jika berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli.

- Kekuatan tawar-menawar dari pembeli (bargaining power of buyers),
Dimana pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin. Hal ini mengakibatkan industri dapat memperoleh pengembalian (laba) serendah mungkin. Pembeli akan menuntut kualitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik serta harga yang murah, dimana hal ini mendorong persaingan antar perusahaan dalam suatu industri.

- Persaingan kompetitif di antara anggota industri (rivalry among competitive firms)
Dimana perusahaan bersaing secara aktif satu dengan lainnya untuk mencapai daya saing strategis dan laba yang tinggi.

Model Rantai Nilai Porter

  • Primary activities :
    — Inbound logistics : aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
    — Operations : akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
    — Outbound logistics : aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
    — Marketing and sales : aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
    — Service : aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
  • Supported activities :
    — Procurement : berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
    — Human Resources Management : Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi, sampai pemberhentian.
    — Technological Development : pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
    — Infrastructure : terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.

Strategi untuk Keunggulan Kompetitif

Dalam perannya sebagai tolak ukur bagaimana produk tersebut menjadi hal yang unggul dan kompetitif di pasaran, tentunya dihasilkan dari perencanaan, strategi dan promosi suatu produk yang dipersiapkan. Hal dilakukan guna menonjolkan kelebihan produk dibandingkan dengan produk sejenis lain yang ada pada lingkup pasar yang sama dengan produk atau layanan yang dibuat.

Penyelarasan Teknologi Informasi Bisnis

Integrasi yang erat antara fungsi teknologi informasi dengan strategi, misi, dan tujuan organisasi.

Enam karakteristik penyelarasan bisnis-it yang sangat baik

1. TI dipandang sebagai mesin inovasi yang terus-menerus mengubah bisnis dan sering kali menciptakan aliran pendapatan baru.

2. Organisasi melihat pelanggan internal & eksternal dan layanan pelanggan mereka berfungsi sebagai sangat penting.

3. Organisasi merotasi bisnis dan profesional TI di seluruh departemen dan pekerjaan fungsi.

4. Organisasi memberikan tujuan menyeluruh yang sangat jelas bagi masing-masing TI dan bisnis

5. Organisasi memastikan bahwa karyawan TI memahami bagaimana perusahaan membuat (atau kehilangan) uang.

6. Organisasi menciptakan budaya perusahaan yang dinamis dan inklusif.

Alasan utama penyelarasan bisnis-it gagal

• Manajer bisnis dan manajer TI memiliki perbedaan tujuan.

• Bisnis dan departemen TI mengabaikan keahlian kelompok yang lain

  • Kurangnya komunikasi

STUDY CASE

Referensi:

https://www.kompasiana.com/eva_pusdita/571604156d7a611c1ecb8a84/sistem-informasi-dalam-organisasi?page=all#:~:text=Sistem%20ini%20mempunyai%203%20tugas,bagi%20yang%20mendirikan%20gedung%20asrama.

O’brien, J. A., & Marakas, G. M. (2010). Introduction to Information Systems 15th Edition. New York City, USA: McGraw-Hill/Irwin.

Bahan Ajar Sistem Informasi Dalam Organisasi oleh Ibu Hernawati Susanti Samosir, SST., M.Kom.

--

--

Yohana Octavia

An engineering management student with a lovely personality